PALEMBANG – Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel, Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan pemeriksaan narkotika dan obat-obatan (narkoba) melalui metode tes urine di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Sumsel, Kamis (7/3/2024).
Kegiatan pemeriksaan yang diikuti 178 pegawai ini merupakan komitmen BPK mendukung upaya mewujudkan Indonesia bersih narkoba tersebut dilaksanakan dalam sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika serta edukasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Kepala Subbagian Kesehatan Biro SDM BPK RI John Villinds Timbang mengatakan, pegawai BPK RI harus menjadi contoh dalam membentengi diri dan keluarga dari pengaruh bahaya narkoba dan aktif membantu pemberantasan atas peredaran narkoba di lingkungan kerja. Mengingat dampak dari penyalahgunaan narkoba sangat buruk, baik bagi lingkungan keluarga, maupun bagi masyarakat dan lingkungan kerja.
“Pengguna narkoba cenderung mengabaikan keluarga, begitu juga dalam lingkungan pekerjaan sering melakukan tindakan tidak terpuji untuk memenuhi keinginan mendapatkan narkoba. Diharapkan dengan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh personil BPK tentang bahaya narkoba yang sangat berpeluang masuk dalam bentuk apapun,” katanya.
Selain sosialiasi P4GN, dilanjutkan John Villinds Timbang, Biro SDM juga menyosialisasikan terkait Gerakan Masyarakat Sehat sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan sesuai Surat Edaran Sekjen tentang Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan.
“Dalam sosialisasi Germas, Subbagian Kesehatan berupaya memberikan pedoman bagi pegawai agar dapat mengimplementasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan dapat mempercepat serta menyinergikan tindakan dari upaya promotive dan preventif hidup sehat untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Serta menjadikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai role model untuk membangun BPK lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala BPK Perwakilan Provinsi Sumsel Andri Yogama saat membuka kegiatan menyambut baik kegiatan sosialisasi serta pemeriksaan narkoba, karena seperti diketahui bahwa narkotika merupakan obat terlarang yang apabila dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan baik kesehatan fisik, maupun mental.
Saat ini peredaran dan dampak narkoba sudah sangat meresahkan, untuk mendapatkan bahan berbahaya tersebut sangat mudah, sehingga membuat penggunanya juga semakin meningkat. Bagi semua insan BPK, kegiatan ini tentu sangat erat dengan pelaksanaan tugas dan fungsi yang ada, terutama pemeriksaan yang selain menuntut kekuatan fisik, mental dan juga kemampuan analitik.
“Pekerjaan kita menuntut kecermatan dan ketepatan yang tinggi supaya laporan hasil pemeriksaan yang dihasilkan tidak menyajikan informasi yang salah. Proses ini akan susah dilakukan jika kita menggunakan narkoba, oleh karena itu saya rasa kegiatan ini sangat penting sehinga diharapkan materi yang disampaikan dapat menambah pengetahuan, serta menggugah kesadaran kita akan bahaya narkoba yang mengancam keselamatan dan kesehatan kita semua sebagai generasi penerus bangsa,” kata Andri.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Sumsel Ika Wahyu Hindaryati yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut sangat mengapresiasi upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang dilakukan BPK dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintah lainnya. (Humas)