Bangun Jembatan Payuputat yang Putus Diterjang Banjir, Pemkot Prabumulih Gunakan Biaya Tak Terduga

Pemerintah Kota (pemkot) Prabumulih segera akan membangun kembali jembatan di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih,

Provinsi Sumatera Selatan, yang putus akibat diterjang banjir pada Senin, 15 Januari 2024 lalu.

Pembangunan jembatan di Kelurahan Payuputat ini, rencananya akan menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2024.

Hal ini diungkapkan langsung, Penjabat Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, kepada wartawan Minggu, 21 Januari 2024.

Dikatakan Elman, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Prabumulih tahun anggaran 2024 terdapat anggaran biaya tidak terduga yang dapat digunakan untuk penanganan bencana alam seperti kebakaran, angin puting beliung dan juga termasuk bencana alam banjir.

Tak tanggung-tanggung kata Elman, anggaran biaya tidak terduga tahun anggaran 2024, jumlahnya sebesar Rp10 miliar.

“Tahun ini kita menganggarkan dana biaya tidak terduga sebesar Rp10 Miliar, anggaran ini dapat kita gunakan untuk penanganan bencana alam seperti jembatan roboh di Payuputat dan penanganannya bersifat darurat,” ungkap Elman.

Ketika ditanya berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Kembali jembatan payuputat yang putus tersebut, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) kota Prabumulih ini menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan penghitungan anggaran yang dibutuhkan.

“Untuk besaran biaya pembangunannya masih dihitung oleh OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, setelah dilakukan penghitungan maka Pembangunan jembatan akan segera dilakukan,” imbuhnya.

Sementara ketika ditanya mengenai Solusi mengatasi banjir di Kelurahan Payuputat, pria yang lama menjabat sebagai kepala Bappeda Kota Prabumulih mengaku, penanganan banjir di kelurahan Payuputat berbeda dengan penanganan banjir di beberapa kelurahan lainnya di Kota Prabumulih.

Sebab kata Elman, banjir di Payuputat diakibatkan meluapnya Sungai Lematang.

“Makanya kita masih terus mencari apa solusinya agar ke depan tidak lagi banjir, karena penanganannya jelas berat Sungai Lematang inikan luas dan besar beda dengan Sungai Kelekar yang bisa dilakukan normalisasi,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, ribuan rumah warga Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Lematang, pada Senin, 15 Januari 2024.

Akibat terjangan banjir tersebut, 14 ribuan warga terdampak banjir. Tidak hanya itu saja, sebuah jembatan di Jalan Lintas Kelurahan Payuputat Putus yang mengakibatkan kendaraan roda 2 (motor) maupun roda 4 (mobil) tidak dapat melintas.

Sumber: Palpos.id