Senin (16-01-2017), Para pejabat struktural dan seluruh pegawai di lingkungan BPK Perwakilan Sumatera Selatan mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun BPK RI ke-70 di lapangan Kantor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan. Pada Upacara tersebut seluruh pegawai mengenakan seragam BPK. Inspektur Upacara dipimpin oleh Hendra Gunawan selaku Kepala Subauditorat Sumsel II.
Dalam Amanat, Inspektur Upacara membacakan pidato dari Ketua BPK RI. Dalam pidatonya, Ketua BPK RI Harry Azhar Aziz mengucapkan selamat hari ulang tahun BPK RI ke-70. Beliau menyampaikan bahwasannya angka 70 tahun bukanlah untaian waktu yang sebentar. Oleh karenanya, kita perlu memaknai 70 tahun usia BPK ini sebagai kematangan organisasi. Hal ini sangat penting karena semakin matang organisasi kita ini berartl semakin banyak pengalaman dan pembelajaran organisasi
Selain itu, kematangan organisasi juga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Ketua BPK RI juga menyampaikan dalam pidatonya bahwa BPK telah menetapkan Rencana Strategis BPK Tahun 2016-2020 sebagai rencana lima tahunan BPK untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan tujuan dan sasaran strategis, serta arah kebijakan, disertai dengan indikator-indikator pengukurannya. Sesuai dengan Renstra kita ini, BPK menetapkan visi “Menjadi Pendorong Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Mencapai Tujuan Negara Melalui Pemeriksaan Yang Berkualitas dan Bermanfaat”.
Untuk mencapai visi tersebut, BPK juga menetapkan misi yaitu:
“(1) Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri;
(2) Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegrltas, Independen, dan profeslonal”.
Upaya perbaikan BPK juga diwujudkan dengan adanya produk-produk yang mendukung pelaksanaan tugas BPK dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. BPK baru saja menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) sebagai bentuk penyempurnaan atas SPKN 2007. Dengan ditetapkannya SPKN ini, para pemeriksa BPK harus menjadikannya sebagai acuan pelaksanaan pemeriksaan sebagai bentuk tanggung jawab profesional sehingga mampu mewujudkan hasil pemeriksaan yang lebih berkualitas.
BPK juga telah menyelesaikan pengembangan Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL). Penggunaan SIPTL ini diharapkan dapat mempermudah proses pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK melalui interaksi aktif antara BPK dengan entitas terperiksa.
Dalam pidatonya, Ketua BPK RI juga mengatakan bahwa tujuh dekade umur BPK ini juga ditandai dengan pengembangan kapasitas organisasi. Saat ini BPK telah memiliki Auditorat Utama Investigasi yang bertugas melaksanakan pemeriksaan investigatif atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, penghitungan kerugian negara/daerah, serta pemberian keterangan ahli. Selain itu, BPK juga baru saja meresmikan Museum BPK di Magelang. Hal ini merupakan
upaya BPK untuk menjaga nilai sejarah dan edukasi sehubungan dengan peran BPK sebagai penjaga harta negara dan pada saat yang bersamaan BPK juga meresmikan Balai Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara di Gowa.
Beliau juga mengatakan pada usianya yang ke 70 tahun ini, BPK telah memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam pengelolaan keuangan negara. Tahun lalu, BPK berhasil mengawal implementasi akuntansi pemerintahan berbasis akrual untuk yang pertama kalinya. Selain itu pada semester I Tahun 2017, BPK telah mengungkapkan hasil pemeriksaan
pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan Badan Lainnya. Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS), terdapat 10.198 temuan yang memuat 15.568 permasalahan, meliputi 7.661 (49%) kelemahan SPI dan 7.907 (51%) permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan senilai Rp44,68 triliun.
Pada level internasional, BPK juga memiliki peran yang diakui internasional. BPK terpilih menjadi anggota auditor eksternal independen untuk International Anti Coruption Academy (lACA) salah satu organisasi internasional yang diinisiasi oleh PBB.
BPK juga memimpin proyek review ISSAI terkait audit lingkungan dan sudah d-endorse di INCDSAI, menjadi anggota INTOSAI Framework of Professional Pronouncement yang bertugas menyusun stadardisasi panduan dan pedoman pemeriksaan INTOSAI, kemudian menjadi ketua proyek penyusunan riset paper tentang Emergency Phase, menjadi ketua proyek penyusunan Guidance on Data Ana Htyc, menjadi tim penyusun panduan audit INTOSAI tentang Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dijadikan pedoman anggota INTOSAI dalam mengaudit SDGs, BPK menjadi tuan rumah penyelenggaraan WGEA Assembly dan ASOSAI IDI on Audit Disaster Management, mengirimkan resource person/ trainer ke berbagai training internasional (ASOSAI, INTOSAI WGEA, IDI) dan ke SAI mitra kerja sama bilateral, melakukan audit dana bantuan pada berbagai proyek World Bank Asian Development Bank (ADB).
Mengakhiri sambutannya, Ketua BPK RI mengimbau dan menekankan kepada seluruh jajaran di BPK untuk selalu menjunjung tinggi independensi, integritas, dan profesionalisme.
Dirgahayu BPK !!!