Tes SKB CPNS BPK Sumsel Tahun 2020 Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

PALEMBANG – Dari 46 peserta yang dinyatakan lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) awal 2020 lalu, sebanyak 44 peserta yang ambil bagian dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sumsel, pada Senin dan Selasa (14 dan 15/9/2020).

Dalam pelaksanaannya, Panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat, saat datang peserta langsung diminta mencuci tangan, di cek suhu tubuh dan dilakukan tes rapid oleh Tim Medis BPK Perwakilan Provinsi Sumsel.

Tak hanya itu, peserta juga diwajibkan menggunakan masker dan face shield yang telah disediakan oleh Panitia, dilakukan penyemprotan barang bawaan menggunakan disinfektan dan memakai hand sanitizer saat akan masuk ke ruang ujian yang berada di aula lantai tiga BPK Perwakilan Sumsel dengan tempat duduk yang sudah diatur berjarak satu meter.

Pelaksanaan seleksi hari pertama peserta mengikuti Tes Psikologi Klasikal dan Tes Psikiatri Klasikal. Kemudian dihari kedua dilanjutkan dengan Leaderless Group Discussion (LGD) dan Tes Wawancara yang dilakukan secara online dibagi dalam dua sesi, yakni sesi pagi diikuti 24 peserta dan selebihnya dilaksanakan sesi siang.

Kepala BPK Perwakilan Sumsel Harry Purwaka didampingi Kepala Sekretariat Perwakilan Roosana Amiranti dan Kasubbag SDM Uci Damayuni saat membuka seleksi berharap pelaksanaan tes berjalan dengan baik dan peserta dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan.

“Jadwal pelaksanaan SKB semula direncanakan digelar April lalu, namun karena ada pandemi Covid-19 dilakukan penundaan menjadi bulan ini. Selain itu untuk pelaksanaan seleksi kali ini kita harus menerapkan protokol kesehatan, sehingga diharapkan peserta dapat menjaga kesehatan sehingga bisa dalam kondisi prima untuk mengikuti SKB ini,” kata Harry.

Harry mengatakan, kebutuhan tenaga auditor di Badan Pemeriksa Keuangan masih cukup tinggi, terutama saat melakukan pemeriksaan di semester awal, yakni pemeriksaan laporan keuangan masih kekurangan tenaga auditor. “Memang kita sudah melakukan kerja sama dengan Kantor Akuntan Publik, namun kebutuhan itu masih belum cukup,” imbuhnya.

Sementara itu sejumlah peserta mengakui bahwa pelaksanaan tes yang dilakukan sudah sangat baik dan sesuai standar protokol kesehatan. “Pelaksanaan SKB di BPK Perwakilan sudah sangat baik, menerapkan prokes secara tertib,” ucap Naimah Lubis.

Peserta asal Provinsi Bengkulu ini mengaku sengaja memilih dan mengikuti tes CPNS di BPK, karena menurutnya BPK merupakan suatu lembaga yang memiliki integritas dan independensi yang bertujuan memeriksa pengelolaan keuangan negara agar sesuai dengan tujuan negara. (Humas)