PALEMBANG – Guna meningkatkan kemampuan Liaison Officer (LO) Berita Satker Pusat dan Perwakilan dalam membuat sebuah berita, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menggelar workshop Penulisan Berita Online yang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom, Kamis (19/11/2020).
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 96 peserta ini Biro Humas dan Kerja Sama Internasional (KSI) BPK RI mengundang tiga narasumber, yakni Nugroho Dewanto yang memaparkan materi tentang teknik penulisan dan penyuntingan berita.
Kemudian Bastanul Siregar, selaku Chief Editor DDTCNews yang menyampaikan materi tentang teknik mengolah hasil audit BPK menjadi berita yang menarik dan Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negarta (Kemensetneg) Eddy Cahyono Sugiarto yang berkesempatan berbagi transformasi kehumasan di lingkungan Lembaga Kepresidenan RI.
Kepala Biro Humas dan KSI BPK RI Selvia Vivi Devianti mengatakan, dengan workshop ini diharapkan para LO berita mempunyai bekal menulis suatu berita, baik secara lokal maupun nasional, sehingga dapat berkontribusi atas berita dan semua itu dapat memperluas komunikasi kepada publik sehingga citra BPK menjadi lebih baik.
“Melalui workshop ini juga diharapkan bisa membantu kita belajar mengubah mindset menjadi lebih visioner dalam menangkap isu yang akan berkembang nantinya, seperti kondisi pendemi saat ini dan diharap kita semua memiliki pola pikir kreatif, inovatif dan holistic secara ke-BPK-an,” katanya.
Menurutnya, komunikasi saat ini sudah tidak lagi sama seperti dulu, karena saat ini perkembangan teknologi komunikasi bergerak sangat cepat, inovatif dan kreatif. Masyarakat sekarang dibanjiri dengan berbagai informasi/berita baik melalui medsos dan maupun media online. Selain itu, dahulu komunikasi hanya dua arah sekarang tidak lagi, karena suatu berita bisa ditanggapi secara luas, bersambung dan arahnya bergerak ke segala arah dalam rangka mempengaruhi opini publik.
“Karena itu menjadi suatu keharusan bagi BPK untuk beradaptasi dengan kondisi sekarang atau melaksanakan new normal. Kita juga melihat pergeseran pola baru, dimana citizen journalism menjadi suatu kunci yang cepat berkembang,” imbuhnya.
Perkembangan pola baru ini, Selvia Vivi Devianti melanjutkan, membawa konsekuansi bahwa humas bukan lagi hanya bersifat konvensional. “Selama ini kita di BPK menganggap bahwa publikasi berita ada di Biro Humas dan KSI, padahal di Perwakilan juga mengelola seperti website ataupun media-media di masing-masing provinsi yang perlu juga diberi informasi tentang BPK,” paparnya. (Humas)