MURATARA – Tim pemeriksa BPK RI Perwakilan Sumsel melakukan inspeksi mendadak di Puskesmas Rupit yang baru di bangun Pemerintah Daerah Muratara.
Hingga saat ini pejabat Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan yang melakukan pengadaaan irit bicara terkait pemeriksaan yang dilakukan BPK pada Senin (10/2) sekitar pukul 10.00 WIB itu.
Sejumlah rombongan tim pemeriksa BPK RI perwakilan Sumsel mendatangi Puskesmas Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara yang baru rampung dibangun. Berbekal sejumlah peralatan pengecekan fisik, tim mulai melakukan pemeriksaan volume, hingga kualitas pembangunan Puskesmas yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun sayang tim BPK enggan di konfirmasi mengenai kegiatan yang mereka laksanakan di wilayah Muratara itu.
Sebelumnya, di wilayah Muratara juga sempat mencuat kasus 6 pekerjaan pembangunan puskesmas yang ditemukan kekurangan volume, sehingga mengakibatkan berlebihnya pembayaran kepada rekanan.
Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Marlinda yang ikut mendampingi tim BPK menuturkan. Kegiatan itu merupakan pemeriksaan rutin dari lembaga pengawas terkait kegiatan pembangunan fisik yang menggunakan DAK. Pihaknya mengku hanya ikut melakukan pendampingan, “Kita hanya mendampingi saja, karena BPK sedang melakukan pemeriksaan. Mereka juga di dampingi pihak rekanan yang melakukan pembangunan gedung ini,” ungkapnya.
Dinkes Muratara, mengungkapkan pembangunan gedung puskesmas yang dilaksanakan itu menggunakan anggaran DAK total Rp4 milyar, disesuaikan dengan Permenkes, baik bentuk fisik maupun luas dan lokasi pembangunan.
“Secara visual saya lihat bangunannya cukup bagus dan tidak kurang. Tapi tidak tahu hasil dari pemeriksaan BPK nanti. Kalau ada kekurangan ya harus di perbaiki oleh pihak tekanan karena saat ini bangunan ini masih masuk dalam masa perbaikan jua ditemukan kekurangan,” ujarnya.
Disinggung mengenai adanya potensi kekurangan volume terhadap pembangunan fisik Puskesmas Rupit, Marlinda menegaskan, enggan mengomentari lebih lanjut terkait pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI. Pihaknya mengaku akan menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan.
“Saya no komentar dulu soal ini, karena BPK juga masih melakukan pemeriksaan. Kita bangun sesuai Permenkes dan yang mengerjakannya pihak rekanan,” ungkapnya. (cj13)